Sabtu, Oktober 15

Kami Merindukan Air Untuk Minum...

Tags

Bantulah Saudara-saudara kita untuk sekedar minum…



Terbukalah pintu amal untuk saudara-saudara kita. Wajah Kampung Jumas seakan makin keriput dan renta akibat kekeringan setelah hujan tak lagi mengguyur kampung itu sejak Maret lalu. Debit air dari mata air di hulu kampung kian menyusut. Waktu bagi warga Jumas pun banyak yang terbuang cuma untuk antre air. Saking sedikitnya pasokan air bersih di sana, jangankan untuk mandi, untuk minum saja masyarakat setempat kesulitan untuk mendapatkannya.


Hal itulah yang kami jumpai sewaktu berkunjung ke Dusun Jumas Desa Gayam Kecamatan Botolinggo Kab. Bondowoso Jawa Timur. Yang berjumlah sekitar 350 KK (kepala keluarga) yang mayoritas berama Islam.


Foto:anakcrayon.wordpress.com
Sebagaimana sewaktu kami berkunjung ke rumah saudara kami disana, semua warga antre air di pinggir kali kampung tersebut, tepatnya di sebuah kali kecil yang telah hampir mengering dengan kedalaman sekitar 40 meter ke dasar kali yang sangat terjal dan tinggi. Di tempat itu terdapat saluran pipa swadaya warga yang mengalirkan air dari bagian hulu di penang ke kampung tersebut. Jarak mata air di Penang ke Jumas sekitar 20 kilometer.


”Beberapa waktu ini air mengalir kecil sekali, jadi kami pun lama mengantrenya. Sampai sekarang saja air belum penuh, baru setengah jeriken,” kata salah satu warga, yang saat itu sedang antre dengan membawa satu jeriken berwarna putih kapasitas 20 liter.


Satu tong besar yang dipersiapkan warga untuk menampung air dari pipa itu menjadi mubazir sebab air yang dinanti lama sekali mengalirnya. Warga yang tak sabar akhirnya menaruh ember kecil itu untuk penampungan.
Berhubung debit air yang mengalir kecil, banyak Warga mengantre hari itu begitu lama, sejak pukul 06.00 Wib hingga pukul 08.00 air yang memenuhi jeriken baru setengah. Maka, terpaksa warga lain yang antre mesti bersabar menunggu giliran sampai jeriken miliknya penuh.


Foto:hanyakomar.wordpress.com

Menurut warga, ketika dibangun empat tahun lalu, jaringan pipa swadaya warga itu menjangkau hingga keran di rumah-rumah warga Kampung Jumas. Akan tetapi, berhubung debit air terlalu kecil dan kerusakan pipa yang tak diperbaiki karna minimnya dana, air tak mampu mengalir sampai menembus keran di rumah warga, hingga kemudian warga memutuskan menganbil langsung di kali itu.


Menurut Warga, akibat kekeringan di kampung itu, bagi pelajar sebelum berangkat ke sekolah umumnya tak bisa mandi. Mereka hanya dapat membasuh muka setidaknya dengan air segayung, itu pun kalau ada persediaan air di rumah.


Pasalnya, air yang diperoleh dengan mengantre itu hanya digunakan untuk minum dan memasak. Sementara untuk mandi dan mencuci pakaian, warga terpaksa ke Sungai yang berjarak sekitar 3 kilometer. Para pelajar baru dapat mandi biasanya sore hari di kali.


”Kalau mau mandi pagi, mereka akan terlambat ke sekolah. Jarak ke SDI Gayam 04 saja 2,5 kilometer yang ditempuh dengan jalan kaki. Kalau mereka harus mandi dulu ke sungai yang jaraknya sekitar 3 kilometer terlalu banyak memakan waktu,” kata Anak-anak yang kami jumpai.


Ketua RW 04 Kampung Jumas mengungkapkan, dengan kondisi kekeringan itu, keluarganya amat malu jika menerima tamu karena terkadang tidak dapat menyuguhi tamu walau sekadar air putih karena memang tak ada persediaan air bersih atau air matang untuk diminum.
”Belum lagi kalau ada tamu hendak ke belakang (buang air kecil atau besar), jamban ada, tapi air tidak ada,” ujar Pak Imam.


Itulah yang kami jumpai di dusun Jumas yang sedang membutuhkan air.


Untuk Teman – teman pengunjung setia annaqsyabandy.blogspot.com yang ingin menyisihkan sedikit Rezeki untuk saudara-saudara kita disana untuk sedikit meringankan beban mereka dan untuk memperpanjang amal ibadah teman – teman semua.Silahkan melakukan Donasi berapapun nilainya dapat mentransfer ke rekening dibawah ini, insyaallah seluruh dana yang dikumpulkan akan kami sumbangkan untuk kebutuhan air di dusun Jumas. Berapapun nilainya bantuan sahabat-sahabat sangat berarti bagi saudara-saudara kit disana dan semoga amal kita mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.


No Rek BCA 1211036384 a.n Zainul Ansori cabang Situbondo


Nb. Setelah transfer mohon sms ke no 087857888831


"Besarnya pahala bukanlah dilihat dari seberapa besarnya kita memberi,  tapi dilihat dari keikhlasan dan ketulusan hati kita" 


Zainul Ansori
http://annaqsyabandy.blogspot.com


EmoticonEmoticon

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...